Ke Mana iPhone 9 dan Mengapa iPhone X, Bukan iPhone 10? |
Jika dicermati, dalam hal penamaan, Apple seolah meloncat dari iPhone 8 ke iPhone X (sepuluh). Tidak ada iPhone 9 di lini produk smartphone Apple. iPhone ke-10 juga penulisannya berbeda, bukan iPhone 10, melainkan iPhone X. Apa alasan-alasan di baliknya?
Belum ada jawaban pasti untuk pertanyaan di atas. Karena pihak Apple sendiri belum mengeluarkan penjelasan resmi, dan mungkin tidak akan pernah. Namun jawaban terdekatnya kemungkin Apple mengikuti apa yang telah dilakukan oleh Microsoft.
Kita ingat, Microsoft merilis sistem operasi baru Windows 10 setelah Windows 8. Tidak ada OS Windows 9 yang dirilis oleh perusahaan yang berbasis di Redmond Washington itu.
Penjelasan paling dekat yang diutarakan Microsoft soal mengapa tidak ada Windows 9 terletak di kaus yang dipakai oleh Head of Windows di Microsoft, Joe Belfiore.
Belfiore di atas panggung konferensi developer Microsoft Build, menggunakan kaus bergambar kode binari, yang jika diterjemahkan "Windows 10, because 7 8 9".
Angka 8 di situ dibaca "eight," serupa dengan kata "ate", bentuk lampau dari "eat," yang bisa diartikan "memakan". Jadi, secara harfiah bisa dijelaskan: kenapa Windows 10? karena Windows 7 "memakan" Windows 9.
Trik tersebut dilakukan Microsoft untuk membuat pengguna merasa ketinggalan jika mereka melihat komputernya masih menggunakan Windows 7, sementara di pasar sudah ada Windows 10.
Ke Mana iPhone 9 dan Mengapa iPhone X, Bukan iPhone 10? |
Pengguna mau tidak mau merasa perlu melakukan upgrade. Kemungkinan besar, trik yang sama pulalah yang ingin dipakai Apple. Bedanya, Apple tidak ingin fans yang membeli iPhone 8, merasa rendah diri saat melihat ada iPhone 10 di pasar, maka dari itu iPhone 10 diberi nama iPhone X.
Bayangkan jika Apple menggunakan nama iPhone 10. Fans Apple mungkin bisa berpikir, mereka sangat ketinggalan jika memilih untuk membeli iPhone 8 yang dirilis bersamaan, sementara di pasar sudah ada iPhone 10.
Karena itu, iPhone X bukanlah iPhone 10, melainkan edisi spesial dari iPhone. Apple memiliki tradisi menggunakan simbol X di produk-produk yang menurut mereka dianggap sebagai produk yang mengubah atau berbeda dari keseluruhan lini.
Simak saja penggunaan nama X di produk-produk Apple, seperti Mac OS X yang jadi suksesor Mac OS 9 pada tahun 2000, lalu OS X El Capitan yang dirilis 2015. Masih ada juga software Final Cut Pro X yag mengusung nama serupa.
Bersaing dengan Samsung?
iPhone 8 juga sebenarnya adalah iPhone 7S, jika merunut pada tradisi peluncuran iPhone. Lini S seperti biasanya, menjadi penyempurna (upgrade) dari lini yang sama yang dirilis sebelumnya. Namun penggunaan nama S belakangan mulai ditinggalkan Apple.
Merunut lagi ke belakang. Samsung, rival Apple, telah merilis Galaxy S8 pada awal 2017, dan Galaxy Note 8 sekitar dua minggu sebelum iPhone 8 meluncur. Karena iPhone baru yang bakal dirilis Apple bakal bersaing di pasar dengan kedua smartphone baru Samsung, maka penggunaan nama iPhone 7S dan iPhone 7S Plus terasa inferior dibanding Galaxy S8 atau Note 8 yang angkanya lebih besar.
Alih-alih, Apple menggunakan trik marketing yang boleh dibilang lihai dalam urusan ini. Penggunaan nama iPhone 8 terasa lebih realistis jika ingin bersaing di pasar, sementara penggunaan nama iPhone X membantu mendongkrak posisi perangkat itu seolah di atas iPhone 8, tanpa melabelinya sebagai "iPhone 10" yang terkesan jauh lebih canggih.
Apple mengetahui hal ini, dan perusahaan hanya menggunakan logo X, alih-alih angka 10 di materi promosi mereka. Meski demikian, orang-orang bakal lebih sering menyebutnya iPhone X, bukan "iPhone Ten".
Desainer Apple, Johny Ive saat di panggung acara peluncuran menyebut iPhone X dengan kata "iPhone Ten", namun nampaknya pihak Apple bakal jarang menggunakan sebutan itu dalam keseharian.
sumber: kompas